Saat tubuh kita terasa mulai berubah, entah itu karena kegemukan atau sebaliknya , kita perlu mengetahui berapa indeks massa tubuh kita (
Body Mass Index) disingkat BMI. Tujuannya untuk memastikan apakah berat badan kita sudah benar-benar ideal, kurus atau termasuk
kelebihan berat badan (obesitas).
Cara untuk menghitung nilai indeks massa tubuh berdasarkan nilai tinggi
dan berat badan yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku sama untuk
laki-laki maupun perempuan.
Seperti dikutip dari BBC,
cara menghitungnya dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam
satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi
hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.
Misalnya seseorang pria berusia 23 tahun memiliki berat badan 67
kg dan tinggi badan 165 cm (1,65 meter). Cara menghitungnya pertama kali
mengkuadratkan tinggi badan 1,65 X 1,65 hasilnya 2,7225. Lalu nilai berat
badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 67 : 2,7225 hasilnya
24,6. Berarti nilai BMI dari pria tersebut sebesar 24,6 dan
masuk ke dalam kelompok ideal/normal.
Kategori BMI adalah:
1. Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
2. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
3. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
4. Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.
Risiko kesehatan akan bertambah besar jika seseorang memiliki nilai
indeks massa tubuh 25 atau lebih. Karena akan semakin besar kemungkinan
orang tersebut terkena penyakit jika tidak diimbangi dengan pola hidup
sehat dan berolahraga.
Risiko kesehatan yang kemungkinan dimiliki oleh orang dengan nilai indeks massa tubuh di atas 25 adalah
tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, stroke, diabetes,
arthritis, sakit pinggang atau juga berhubungan dengan psikologisnya.
Bagi yang memiliki indeks massa tubuh besar tidak ada salahnya untuk mulai melakukan diet yang sehat dengan
mengurangi asupan kalori, perbanyak aktivitas fisik seperti berolahraga, menerapkan pola
hidup yang sehat atau dengan berkonsultasi ke dokter gizi.
BMI merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang perlu
melakukan diet atau tidak, tapi BMI ini hanya untuk melihat kelebihan
berat badan akibat lemak. Jadi untuk orang yang berotot, atletis, ibu
hamil, pembacaan BMI mungkin akan kurang tepat