rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Minggu, 26 Agustus 2012

Benarkah manusia pernah menginjakkan kakinya di Bulan ??

Pada hari ini Ahad, 26 Agustus 2012 terdengar kabar mengejutkan dari dunia barat, bahwa salah satu orang yang paling terkenal dalam pendaratan manusia di bulan, Neil Armstrong meninggal dunia pada usia 82 tahun. Menurut catatan sejarah beliau adalah manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan tepatnya tanggal 20 Juli 1969. Namun sampai saat ini hal tersebut masih menjadi kontroversi, apakah memang benar Neil telah ke bulan atau tidak. Hal itulah yang memunculkan berbagai teori konspirasi dengan berbagai alasan dan analisa yang mungkin menggoyang 'fakta' yang telah terpendam selama lebih dari setengah abad tersebut.

Pada tahun 1969, pesawat Apollo 11 sukses mendarat di bulan. Adalah Neil Armstrong, Michael Collins, dan Buzz Aldrin yang ditugaskan NASA untuk menjadi awak dari Apollo 11 ini. Peristiwa ini begitu bersejarah bagi peradaban dunia, karena ini adalah untuk kali pertama manusia berhasil menjejakkan kaki di bulan. Sebuah kemajuan signifikan untuk teknologi manusia di zaman modern.
Namun belakangan ini terjadi pro-kontra akan kebenaran peristiwa ini. Topiknya begitu hangat dan menimbulkan semacam fikiran-fikiran skeptik untuk sebagian pihak. Rumor yang berkembang di masyarakat mengatakan bahwa Apollo 11 hanyalah alat propaganda Amerika untuk menunjukkan kedigdayaannya di mata dunia. Bahkan ada juga yang dengan berani berteori jika Apollo 11 sebenarnya tidak mendarat di bulan melainkan “hanya” di Timur Tengah (Neil Amstrong sayup-sayup mendengar suara adzan). Benarkah semuanya hanyalah tipuan super canggih?? Mari kita cari jawabannya dan berikut ini adalah sekilas faktanya.
Lebih dari 3 dekade semenjak Apollo 11 diberitakan telah sukses mendarat di bulan, muncul beberapa pihak yang meragukan kebenaran peristiwa tersebut. Banyak alasan yang mendukung opini mereka. Salah satunya adalah teknologi pada masa itu yang belum mumpuni untuk melakukannya. Ditambah, pada tahun 1969 merupakan masa perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet. Penegasan dari semuanya adalah, Mungkin karena Amerika ingin memenangi perang dingin tersebut, maka Amerika melakukan “kecurangan” dengan merekayasa suatu proyek luar angkasa dengan bulan sebagai tujuannya. Hal ini dilakukan karena -mungkin- Amerika merasa tersaingi dengan kabar keberhasilan Uni Soviet yang telah mengorbitkan Vostok-1 bersama Yuri Gagarin sebagai manusia pertama yang berhasil menjelajah ruang angkasa.
Di awal tahun 2001, American FOX TV Network menayangkan sebuah program Conspiracy Theory : Did We Land On The Moon?. Dalam program tersebut dengan jelas memberitahukan kepada kita tentang NASA yang telah berbohong akan proyek Apollo 11-nya. Di situ dijelaskan bagaimana NASA membuat semacam skenario pendaratan di bulan dalam sebuah studio.
Berangkat dari fakta di atas, dengan suatu pemikiran sederhana saja, sudah menjelaskan kebohongan proyek tersebut. Penganut Teori Konpirasi (orang-orang yang meragukan kebenaran Apollo 11 yang mendarat di bulan) mengatakan bahwa ada terdapat banyak hal aneh yang dapat membuktikan teori mereka, beberapa di antaranya yaitu :
  1. Tidak mungkin dapat mengambil gambar di bulan dengan kamera foto sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
  2. Bendera Amerika yang berada di bulan dalam foto terlihat berkibar-kibar (padahal di bulan tidak ada atmosfer, kok bisa ada angin ?).
  3. Untuk bisa mendekati bulan, sebelumnya Apollo 11 terlebih dahulu harus melewati sabuk Radiasi Van Allen ( Van Allen Belts) yang dapat menghasilkan jumlah radiasi yang cukup banyak. Hal ini bisa berakibat fatal untuk para astronot. Mungkinkah para astronot akan selamat sampai tujuannya?
  4. Bayangan foto astronot Apollo 11 terlihat di banyak titik yang berarti memakai pencahayaan dari banyak sumber, sementara sumber cahaya di bulan seharusnya hanya dari arah Matahari.
  5. Pemandangan langit dari bulan terlihat sangat hitam, tidak ada satu cahaya bintang sedikitpun yang dapat dilihat dari foto-foto yang diterbitkan oleh NASA sendiri.
  6. Dll…….

Tak sedikit orang yang menganggap Proyek Apollo ini sebagai hoax terbesar abad 20. Pro-kontra masalah pendaratan di bulan ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Dan tidak akan pernah berakhir meskipun NASA mau membawa salah seorang yang kontra ke bulan untuk membuktikannya. Pemerintah Amerika -dalam hal ini adalah NASA- juga memiliki jawaban atas semua keanehan yang dipaparkan oleh para penganut teori konspirasi. Dan hal ini sudah sangat jelas semakin membuat bingung masyarakat dunia dalam membuat kesimpulan tentang benar tidaknya kasus ini.
Merka menjawab:
  • Film biasa memang akan meleleh pada suhu 250°F, namun yang digunakan oleh astronot bukanlah film biasa. Yang digunakan oleh astronot Apollo 11 adalah film dengan transparansi khusus yang dirancang untuk lingkungan yang tidak ramah seperti bulan. Menurut Kodak, film akan melemah pada suhu 200°F dan tidak akan meleleh hingga suhu 500°F. Untuk kamera yang digunakanpun, dilindungi dalam sebuah desain casing khusus yang bisa menjaga film tetap dalam suhu yang diinginkan. Dan casing ini mememiliki peran serupa seperti seragam astronot.
  • Kondisi di bulan yang tanpa angin memang terdengar janggal bisa membuat bendera berkibar. Namun untuk membuat bendera tetap berkibar tidak selalu dibutuhkan angin. Para astronot memasang semacam tongkat horizontal di bagian paling atas bendera dengan tujuan agar bendera tetap merentang. Sementara untuk kibarannya, sebenarnya lebih pantas disebut bergetar. Bendera yang bergetar berasal dari astronot yang baru saja menancapkan tiang bendera dengan cara memutar tiang maju mundur. Dan jika ditelisik lebih jauh, getaran ini akan terus berlangsung lama karena gravitasi bulan 1/6 gravitsi bumi, dan getaran ini tidak akan diperlambat sebab kondisi vakum memungkinkan tidak adanya gaya luar untuk menghentikan getaran itu sendiri.
  • Radiasi adalah satu hal yang tidak masuk perhitungan NASA sebelum penerbangan pertama. Namun NASA menginvestasikan dana lumayan besar untuk penelitian dan menyimpulkan jika resikonya boleh dibilang kecil. Apollo memerlukan waktu 1 jam untuk melewati sabuk radiasi ini berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot berjumlah 1 rem. Sementara orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi di atas 300 rem. Perbandingannya begitu signifikan sehingga tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap astronot.
  • Sumber cahaya di bulan hanya berasal dari matahari saja. Sudah sepatutnya bayangan yang adapun hanya satu saja. Namun kasus ini hanya akan terjadi jika objek berada di permukaan rata dan tidak berefek 3 dimensi. Teori mudahnya, suatu objek dalam realitas 3 dimensi pada permukaan yang tidak rata dalam foto dua dimensi yang memiliki kontras, bayangan akan jatuh ke arah yang sedikit berbeda dan terkesan memiliki angel lebih dari satu.
  • Langit di bulan terlihat hitam dan tak terlihat satu bintang pun disebabkan oleh fokus kamera. Kamera paling canggih pun tidak akan mungkin bisa memperlihatkan 2 objek bersamaan dengan fokus yang sama. Dalam kasus ini, fokus kamera hanya kepada astronot sehingga hanya astronotlah yang terlihat jelas sementara bintang akan tampak redup atau bahkan tak terlihat. Lagi pula, di bulan hampir bisa dikatakan tidak memiliki atmosfer, sehingga langit akan terus terlihat hitam pada keadaan siang ataupun malam. Hal ini disebabkan karena di bulan tidak ada partikel yang akan membiaskan cahaya matahari, sehingga panjang gelombang warna cahaya tidak akan terhamburkan satupun.
Bahkan NASA juga memberikan satu bukti tentang kebenaran pendaratan Apollo 11 ke bulan. Suatu bukti sangat kuat yang dapat mematahkan fikiran skeptis para penganut teori konspirasi. Yaitu sebuah batu yang bersal “oleh-oleh” berupa bebatuan yang diambil oleh Neil Amstrong cs yang memiliki berat total 382 kg. Bebatuan ini telah diteliti sebelumnya oleh banyak ahli geologi dan menurut mereka bebatuan ini memiliki karekteristik yang sama dengan batuan bulan yang ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak.
Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi dan tidak dapat dipalsukan dengan tekhnologi secanggih apapun.
Semuanya menjadi sangat misteri hingga sekarang. Belum ada titik terang yang benar-benar terang untuk dapat membuktikan siapa yang benar siapa yang salah, mana yang asli mana yang palsu. Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar