rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Kamis, 15 Maret 2012

History of Mathematics (Part 2)

Bulan lalu  saya telah sampai pada abad 17, nah selanjutnya kita lanjutkan sejarah matematika berikutnya

  Tahun 1706 M John Machin mengembangkan barisan invers tangent konvergen untuk menghitung nilai π hingga 100 tempat decimal.
·      Tahun 1712 M Brook Taylor mengembangkan deret Taylor.
·      Tahun 1722 M Abraham de Moivre menghubungkan fungsi trigonometri dengan bilangan kompleks.
·      Tahun 1730 M James Stirling menerbitkan metode diferensial.
·      Tahun 1733 M Giovanni Gerolamo Scahheri mempelajari tentang apa jadinya geometri jika postulat ke-5 Euclid itu palsu.
·      Tahun 1733 M Abraham de Moivre memperkenalkan distribusi normal untuk mendekati distribusi binomial dalam probabilitas.
·      Tahun 1734 M Leonhard Euler memperkenalkan teknik integrasi factor untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde satu.
·      Tahun 1735 M Leonhard Euler menyelesaikan masalah Basel yang berhubungan dengan deret hingga π.
·      Tahun 1736 M Leonhard Euler menyelesaikan masalah tujuh jembatan Konigsberg dan ini merupakan dasar atau awalnya tercipta teori graf.
·      Tahun 1739 M Leonhard Euler menemukan metode koefisien konstan untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier homogen.
·      Tahun 1742 M Goldbach Kristen menemukan bahwa setiap nomor yang lebih besar dari dua dapat dinyatakan sebagai jumlah dari dua bilangan prima, dikenal dengan dugaan Goldbach.
·      Tahun 1761 M Thomas Bayes membuktikan teorema Bayes.
·      Tahun 1762 M Joseph Louis Lagrange menemukan teorema divergen.
·      Tahun 1789 M Jurij Vega menghitung nilai π hingga 140 desimal.
·      Tahun 1796 M Carl Friedrich Gauss membuktikan bahwa heptadekagon dapat dibuat hanya dengan menggunakan kompas dan sisi sejajar.
·      Tahun 1796 M Adrien Marie Legendre menemukan teorema bilangan prima.
·      Tahun 1797 M Caspar Wessel mengemukakan bahwa vektor dan bilangan kompleks serta operasi bilangan komplek dalam geometri.
·      Tahun 1799 M Carl Friedrich Gauss membuktikan teorema dasar aljabar (bahwa setiap persamaan polynomial memiliki solusi di antara bilangan kompleks).
·      Tahun 1799 M Paolo Ruffini membuktikan sebagian teorema Abel Ruffini tentang fungsi dengan pangkat tertingginya pangkat 5 (fungsi quintic) yang tidak dapat diselesaikan dengan rumus umum.
·      Tahun 1805 M Andrien Marie Legendre memperkenalkan metode kuadrat terkecil.
·      Tahun 1806 M Louis Poinsot menemukan dua sisa Poinsot Polyhedrea Kepler.
·      Tahun 1806 M Jean Robert Argand menerbitkan bukti teorema dasar aljabar dan diagram Argand.
·      Tahun 1807 M Joseph Fourier mengumumkan penemuannya mengenai dekomposisi fungsi trigonometri.
·      Tahun 1817 M Bernard Bolzano menyajikan teorema nilai antara sebagai suatu fungsi kontinu yang negatef pada satu titik dan positif pada titik lain harus nol untuk setidaknya satu titik diantaranya.
·      Tahun 1822 M Augustin Louis Cauchy menyajikan teorema intgal Cauchy
·      Tahun 1825 M Augustin Louis Cauchy memperkenalkan teori residu dalam analisis kompleks.
·      Tahun 1825 M Johann Peter Gustav LD dan Adrien Marei Legendre membuktikan teorema terakhir Fermat untuk n = 5.
·      Tahun 1825 M Andre Marie Ampere menemukan teorema Stokes.
·      Tahun 1828 M George Green membuktikan teorema Green.
·      Tahun 1829 M Bolyai, Gauss, dan Lobachevsky menciptakan menemukan hiperbolik geometri non Euclid.
·      Tahun 1832 M Evariste Galois menyajikan suatu kondisi umum untuk solvabilitas persamaan aljabar, penemu teori grup dan teori Galois.
·      Tahun 1832 M Peter Dirichlet membuktikan teorema Fermat yang terakhir untuk n=14.
·      Tahun 1835 M Peter Dirichlet membuktikan teorema Dirichlet tentang bilangan prima dalam progress aritmatika.
·      Tahun 1843 M Pierre Alphonse Laurent menemukan dan menyajikan teorema ekspansi Laurent.
·      Tahun 1843 M William Hamilton menemukan kalkulus quarternions dan menyimpulakn bahwa mereka non-komutatif.
·      Tahun 1847 M Geoge Boole meresmikan logika simbolek dalam Analisis Matematika Logika, yang sekarang dikenal dengan aljabar Boolean.
·      Tahun 1850 M Victor Alexandre Puiseux membedakan antara kutub dan titik cabang, serta memperkenalkan konsep titik singular.
·      Tahun 1854 M Bernhard Riemann memperkenalkan geometri Rieman.
·      Tahun 1854 M Arthur Cayley menunjukkan bahwa qurternions dapat digunakan untuk mewakili rotasi dalam ruang dimensi-4.
·      Tahun 1858 M Agustus Ferdinan Mobius menciptakan strip Mobius.
·      Tahun 1872 M Richard Dedekind menemukan yang sekarang dikenal dengan Dedekind Cut untuk mendefinisikan bilangan irasional dan digunakan untuk mendefinisikan nomor surealis.
·      Tahun 1873 M Charles Hermitte membuktikan bahwa e transcendental.
·      Tahun 1873 M Georg Frobenius mengumumkan metodenya yang digunakan untuk menemukan solusi dari deret persamaan diferensial linier dengan titik singular.
·      Tahun 1874 M Georg Cantor membuktikan bahwa himpunan bilangan real itu tak hingga dan tak terhitung namun himpunan bilangan nyata itu tak hingga tapi terhitung.
·      Tahun 1878 M Charles Hermite menyelesaikan persamaan quintic dengan metode fungsi eliptik dan fungsi modular.
·      Tahun 1882 M Ferdinand von Lindemann membuktikan bahwa π transcendental.
·      Tahun 1896 M Jacques Hadamard dan Charles Jean de la Valle Poussin membuktikan teorema bilangan prima.
·      Tahun 1896 M Hermann Minkowski menyajikan Geometri angka.
·      Tahun 1899 M Georg Cantor menemukan sebuah kontradiksi dalam teori himpunannya.
·      Tahun 1899 M David Hilbert menyajikan himounan geometri yang konsisten sebagai aksioma dasar Geometri.
·      Tahun 1910 M Shrinivas Aaiyangar Ramanujan mengembangkan lebih dari 3000 teorema, termasuk sifat-sifat angka komposit yang lebih tinggi, fungsi partisi dan asimtotnya, fungsi teta, fungsi gamma, bentuk modular, deret divergen, deret hipergeometri, dan teori bilangan prima.
·      Tahun 1928 John von Neumann mulai memikirkan prinsip-prinsip teori permainan dan membuktikan teorema minimax.
·      Tahun 1931 Kurt Godel membuktikan teorema ketidaklengkapannya yang menunjukkan bahwa setiap sisteam aksioma untuk matematika tidak lengkap atau tidak konsisten.
·      Tahun 1949 John von Neumann menghitung nilai π hingga 2037 tempat decimal dengan menggunakan ENIAC.
·      Tahun 1961 M Daniel Shanks dan John Wrench menghitung nilai π hingga 100ribu decimal menggunakan identitas invers tangent dan computer IBM-7090.
·      Tahun 1962 M Donald Marquardt mengusulkan Lavenberg-Marquardt nonlinier least squares fitting algorithm (LMA) yang menyediakan solusi numeric untuk masalah meminimumkan suatu fungsi, umumnya fungsi non-linier.
·      Tahun 1963 M Paul Cohen menggunakan teknik memaksa (force dalam teori rekursi) untuk menunjukkan bahwa baik hipotesis maupun aksioma pilihan dapat dibuktikan dari aksioma standar teori himpunan.
·      Tahun 1963 M Martin Kruskal dan Norman Zabusky mempelajari analitis masalah konduksi panas Fermi-Pasta-Ulam dalam batas kontinu dan menemukan persamaan kdV  yang mengatur system ini.
·      Tahun 1963 M Edward Norton Lorenz menerbitkan solusi untuk model matematika sederhana masalah turbulensi atmosfir .
·      Tahun 1965 M Lotfi Asker Zadeh menemukan teori himpunan fuzzy yang merupakan yang digunakan sebagi dasar dari Matematika Fuzzy.
·      Tahun 1965 M Martin Kruskal dan Norman Zabusky mempelajari numeric gelombang soliter dalam plasma dan menemukan jika mereka tidak hancur setelah bertabrakan.
·      Tahun 1965 M James Cooley dan John Tukey menyajikan Transformasi Fourier Fast  algoritma.
·      Stahun 1966 M EJ Putzer menyajikan dua metode untuk menghitung matriks eksponensial dalam kaitannya dengan polynomial dalam matriks.
·      Tahun 1966 M Abraham Robinson mereprentasikan analisis non-standard.
·      Tahun 1967 M Robert Langlands merumuskan program Langlands dari dugaan yang berkaitan dengan teori bilangan dan teori representasi.
·      Tahun 1968 M Michael Atiyah dan Isadore Singer membuktikan teorema indeks Singer-Atiyah  tentang indeks dari operator eliptik.
·      Tahun 1973 M Lotfi Zadeh menemukan logika fuzzy.
·       Tahun 1976 M Kenneth Appel dan Wolfgang Haken menggunakan computer untuk membuktikan teorema empat warna.
·      Tahun 1983 M Gerd Faltings membuktikan dugaan Mordell dan dengan demikian menunjukkan bahea hanya ada solusi bilangan bulat terbatas untuk setiap eksponen Teorema Fermat yang terakhir.
·      Tahun 1985 M Louis de Branges de Bourcia membuktikan dugaan Bieberbach.
·      Tahun 1987 M Yasumasa Kanada, David Beiley, Jonathan Borwein, dan Peter Borwein menggunakan pendekatan persamaan modular iterative untuk menyelesaikan integral elips dan supercomputer NEC SX-2 untuk menghitung nilai π hingga 134juta tempat decimal.
·      Tahun 1991 M Alain Connes dan John W Lott mengembangkan geometri non-komutatif.
·      Tahun 1994 M Andrew Wiles membuktikan bagian dari dugaan Taniyama-Shimura  dan dengan demikian Teorema Terakhir Fermat telah terbukti.
·      Tahun 1994 M Peter Shor merumuskan algoritma Shor, algoritma kuantum untuk faktorisasi prima.
·      Tahun 1998 M Thomas Callister Hales membuktikan dugaan Kepler.
·      Tahun 1999 M dugaan Taniyama-Shimura terbukti secara utuh.
·      Tahun 2000 M Institut Matematika Clay mengusulkan 7 masalah penting klasik yang belum terpecahkan.
·      Tahun 2002 M Yasumasa Kanada, Y Ushiro, Hisayasu Kuroda, Makoto Kudoh dan tim Sembilan menghitung nilai π hingga digit ke 1241100000000 menggunakan supercomputer Hitachi 64-node.
·      Tahun 2002 M Preda Mihailescu membuktikan dugaan Catalan.
·      Tahun 2003 M Grigori Perelman membuktikan dugaan Poincare.
·      Tahun 2004 M Richard Arenstorf membuktikan dugaan prima kembar dan Littlewood dugaan Hardy yang mengandung kesalahan dalam Lemma 8, ditemukan oleh Michael Balazard.
·      Tahun 2007 M tim peneliti di Amerika Utara dan Eropa menggunakan jaringan computer untuk peta E8.
Sepanjang perjalanan ini mungkin masih banyak tokoh yang tidak disebutkan namun mereka memberikan jasa yang akan di kenang hingga akhir zaman. Pada akhirnya perjalanan ini akan terus berlanjut dan berkembang, mudah mudahan suatu saat nanti kita bisa memberikan kontribusi besar pada dunia ini, agar ilmu itu bisa bermanfaat bagi semua orang. Aamiin


Sumber :Boyer, Carl B. 1968. A History of Mathematics (edisi kedua). New York : John Wiley and Sons Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar