rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Senin, 19 Maret 2012

Jika Bumi Berhenti Berputar

Bumi berotasi dengan kecepatan 1600 km/jam. Sejarah menunjukkan rotasi bumi melambat 2 detik tiap 100 ribu tahun. Eksperimen ini mempercepat perlambatan itu untuk melihat efeknya pada kehidupan dibumi sebesar 1 km/jam per hari. Perlambatan hingga berhenti total dirancang memakan waktu 5 tahun.
Efek untuk penerbangan
Navigasi pesawat memakai GPS dengan bantuan satelit. Satelit ikut berputar di atas bumi menyesuaikan dengan waktu di darat. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan satelit keliru memposisikan pesawat dan pesawat akan mendarat di tempat yang tidak seharusnya. Dengan kata lain akan terjadi banyak kecelakaan pesawat terbang. Penerbangan hanya digunakan untuk yg penting aja. Penumpang dipaksa mencari alternatif transportasi. Akibatnya kereta api, kapal laut, dan bus penuh sesak.

Gejala lainnya adalah pertambahan durasi hari. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan perpanjangan hari. 1 hari bukan 24 jam lagi tapi akan bertambah menjadi 28 jam setelah 5 bulan. Jam sudah tidak berfungsi lagi. Disamping itu Dunia ekonomi pun hancur. Saham-saham berguguran.
Rotasi bumi membuat bumi tidak bulat sempurna tapi agak lebar di khatulistiwa karena putarannya. Yang melebar adalah laut yg terkumpul di khatulistiwa. Jika rotasi melambat, laut akan mengalir ke kedua kutub menyebabkan banjir di Eropa dan surut di khatulistiwa termasuk Indonesia.
Bukan cuma laut, udara bakal mengalir ke khatulistiwa menyebabkan naiknya tekanan udara. Paru-paru kita di Indonesia bisa pecah menghirup udara  seperti itu. Sebaliknya di belahan bumi utara & selatan seperti gunung dengan udara yang menipis 
Kehidupan flora & fauna pun terganggu. Hewan yang bermigrasi akan kebingungan dengan hari yang terus bertambah panjang dan akhirnya mati kepanasan/kedinginan. Tanaman juga tersiksa dengan terik matahari yang lebih panjang dari pada biasanya & juga oleh dinginnya malam yang panjang.
Selain itu, juga terjadi aktivitas geologi yang ekstrim, seperti gempa bumi & gunung meletus di lokasi yang biasanya aman. Penyebabnya adalah gesekan yang timbul oleh lapisan bumi yang perlambatannya berbeda-beda.
Putaran inti bumi menghasilkan medan magnet yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Jika  melambat artinya medan magnet ini melemah dan radiasi matahari bebas masuk dan menyebabkan kanker kulit pada manusia.
Setelah 4 tahun, 1 hari = 13 hari normal. Semua manusia mengalami jet lag permanen, tidak bisa tidur karena masih terang. Eropa, Amerika selatan, dan Afrika bagian selatan akhirnya tenggelam total. Di khatulistiwa muncul benua baru dari surutnya laut. Sumatera, Jawa, dan Kalimantan terhubung oleh dangkalan Sunda, sedangkan Papua & Australia terhubung oleh dangkalan Sahul. 
Orang akan berpindah ke tanah baru yang tidak banjir dan masih bisa nafas dengan tenang. Kapal laut kandas ke dasar laut yg kering. Perdagangan internasional sudah tidak ada lagi.
Cuaca jadi sangat ekstrim. Karena sinar matahari berlangsung lama maka badai bisa berminggu-minggu lamanya.
Akhirnya setelah 5 tahun, bumi berhenti total tapi masih berevolusi (mengelilingi matahari). 1 hari = 1 tahun, terdiri dari 6 bulan siang yang bisa sampai 50 derajat celsius & 6 bulan malam yang suhunya sampai -50 derajat celsius (lebih dingin daripada kutub sekarang).
Jumlah manusia yang tewas mencapai 6 miliar orang (hampir semuanya). Mungkin ada sedikit orang yg pindah ke daerah yang tidak kebanjiran & tekanan udaranya nyaman. Kutub akan menjadi malam sepanjang tahun. Banyak juga tanaman & hewan yg punah.

Eksperimen ini memberitahu bahwa rotasi bumi efeknya bukan hanya siang dan malam saja tapi ternyata memberikan kontribusi besar bagi planet dan makhluk hidup di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar